Senin, 16 Februari 2009

Tips Merawat Kain Batik

Ada yang berencana lebaran dengan menggunakan batik…?
Kain tradisional yang satu ini memang sedang tren, semua orang berlomba-lomba untuk memakainya. Modelnya pun sudah disesuaikan dengan tren mode saat ini. Tidak heran jika pergi ke mall, barisan wanita berbusana batik yang dipadukan dengan jeans, rok mini bahkan celana pendek, seperti tidak ada habisnya.
Supaya busana batik tahan lama, perawatannya juga harus diperhatikan. Perawatan apa saja yang harus dilakukan? Berikut adalah tips dan triknya.

1. Yang paling baik untuk mencuci kain batik adalah dengan menggunakan shampo rambut. Caranya, larutkan shampo ke dalam air, hingga tidak ada lagi bagian yang mengental. Setelah itu baru celupkan kain batik ke dalamnya. Atau bisa juga dengan menggunakan sabun pencuci khusus kain batik yang dijual di pasaran.

2. Jangan pernah menggosok kain batik ketika mencucinya, dan jangan mencucinya menggunakan deterjen. Jika kain batik terlalu kotor, cucilah dengan air hangat. Namun, jika kain batik terkena noda, maka cukup dicuci dengan sabun mandi saja. Kalau nodanya masih membandel, gunakanlah kulit jeruk pada bagian yang kotor untuk menghilangkannya. Yang pasti, jangan pernah mencuci kain batik menggunakan mesin cuci.

3. Setelah kotoran hilang, jemurlah kain batik di tempat yang teduh. Tidak perlu memerasnya sebelum menjemur, biar saja mengering secara alami. Pada saat menjemur, sebaiknya tarik bagian tepi kain agar serat kain terlipat kembali seperti sediakala.



4. Hindari menyetrika batik. Namun jika kondisinya terlalu kusut, maka Anda bisa menyemprotkan air di atas kain batik, lalu lapisi dengan kain, baru mulai menyetrika. Hal ini untuk menghindari kain batik terkena panas langsung dari setrika.

5. Jika ingin memberi pewangi dan pelembut kain pada batik tulis, jangan disemprotkan langsung pada kainnya. Tutupi dulu kain dengan koran, lalu semprotkan cairan pewangi dan pelembut kain. Begitu juga dengan parfum, jangan disemprotkan langsung ke pakaian berbahan batik sutera berpewarna alami.

6. Setelah selesai disetrika, sebaiknya simpan batik di dalam plastik agar tidak dimakan ngengat. Jangan pernah memberi kapur barus pada kain batik, karena sifatnya yang terlalu keras bisa merusak kain. Lebih baik, beri merica atau lada yang dibungkus dengan tisu, lalu masukkan ke dalam lemari pakaian untuk mengusir ngengat. Atau bisa juga menggunakan akar wangi yang sebelumnya telah dicelup ke dalam air panas, lalu dijemur. Kemudian, celup sekali lagi ke dalam air panas dan dijemur. Nah, setelah akar wangi tersebut kering, Anda baru bisa menggunakannya.

Waktunya melestarikan kain tradisional Indonesia!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar